Pages

Saturday, July 21, 2012

“Breastaurant “ Resto Dengan Pelayan Pamer Payudara, Marak di New York

Mau makanan enak dan sehat dan dilayani oleh pelayan seksi yang sengaja memamerkan payudara-nya ? Cobalah datang ke Twin Peaks restoran yang merukapan salah satu breastaurant di Ney York. Breastaurant, resto dengan pelayan pamer dada kini menjadi tren di banyak restoran di New York. Bahkan beberapa restoran terang-terangan menyebut buah dada sebagai salah satu nilai jual restorannya.


Di Twin Peaks, misalnya. Para pramusaji mengenakan atasan kotak-kotak minim yang menonjolkan dada mereka. Jika Anda tidak menangkap gurauan itu, dalam logonya jelas tersirat: rantai menghubungkan dua puncak gunung bersalju.


Beralih konsep menjadi "breastaurant" mendatangkan keuntungan signifikan. Berdasar survei Technomic, sebuah perusahaan riset makanan, pertumbuhan penjualan naik sebesar 30 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Orang banyak yang lebih muda ingin pergi ke tempat yang lebih baru, bukan tempat langganan orang tuanya," kata Darren Tristano, seorang analis di Technomic.


Tovan Adams mengatakan dia sering pergi Tilted Kilt Pub & Eatery di Tempe, Arizona, di mana pelayan memakai rok tartan mini dan bra yang cocok dengan tema Celtic restoran itu. Dia bahkan membawa anak-anak perempuannya, usia 6 dan 9 tahun, untuk makan siang.


Kilt barangkali adalah saksi betapa mengubah konsep mendatangkan keuntungan bagi mereka. Setelah berubah konsep, kini mereka mendulang keuntungan US$ 124 juta, atau naik 33 persen. Pada akhir tahun ini, perusahaan berencana membuka cabang di 95 lokasi, naik dari 57 pada akhir tahun lalu.


Pertumbuhan itu adalah salah satu alasan CEO Kilt, Rod Lynch, konsisten mengusung konsep "breastaurant". Beda dengan pemilik Twin Peaks yang malu-malu, Lynch menyebut kesuksesan perusahaan didasarkan murni pada daya tarik seks. Pelanggannya--sekitar tiga perempat dari mereka adalah laki-laki yang usianya rata-rata 36 tahun--konsisten mengatakan pengalaman adalah daya tarik utamanya. Ada-ada saja.

 

tempo.co

ARTIKEL TERKAIT:

No comments:

Post a Comment