Pages

Monday, May 16, 2011

Yves Rossy Manusia Jet Pertama Di Dunia

Seorang pilot dan stuntman dari Swiss Yves Rossy dijuluki Manusia Jet, karena menjadi orang pertama yang terbang menggunakan mesin bertenaga jet di punggungnya. Yves melayang 200 meter di atas Grand Canyon untuk menyelesaikan delapan menit penerbangan dalam radius lima mil.

Setelan jet custom built yang Rossy kenakan di punggungnya punya berat 120 pounds dan memiliki rentang sayap 79 , mesin jet ini terbang dengan kecepatan rata-rata 200 km / jam dan memiliki empat mesin..


Laki-laki 51 tahun ini melangkah santai ke sisi helikopter sebelum lepas landas menuju langit di atas Guano Point, Reservasi indian, Hualapai.

Begitu telah mencapai ketinggian 8.000 kaki ,Rossy yang pernah menerbangkan jet tempur selama 17 tahun di Angkatan Udara Swiss, melangkah dengan santai, jatuh ke bumi di bawah sebelum menyalakan mesin nya.


Kemudian dengan tampilan mirip dengan Lycard-clad Iacarus berteknologi tinggi , ia melambung 200 kaki di atas ngarai tepi mencapai kecepatan hingga 310km/jam sebelum membuka parasut dan mendarat dengan aman di dasar ngarai.
Rossy mengatakan penerbangan, yang pertama kali di Amerika Serikat, merupakan salah satu pengalaman yang paling mengesankan dalam hidupnya.



»»  READMORE...

Mantan-mantan Presiden Indonesia yang tidak Dicatat Sejarah

syarifudin prawiranegara


Dalam sejarahnya, Negara Indonesia pernah mengalami pergantian sistem pemerintahan. Dari kesatuan berubah menjadi serikat dan berubah kembali menjadi kesatuan hingga kini.Demikian juga dengan pemimpinnya atau presidennya. Selama 63 tahun berdiri sebagai Negara, telah terjadi berkali-kali pergantian pemimpin di Indonesia. Mulai dari ir. Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono sekarang.

Sebagai penjabat presiden,umumnya orang Indonesia hanya mengenal Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putrie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal masih ada dua lagi presiden Indonesia dan jarang sekali disebut. Yakni Syafrudin Prawiranegara dan Mr. Asaat.

Dua orang ini pernah menjabat sementara ketika eranya Soekarno. Syafrudin Prawiranegara menjabat Presiden/ketua PDRI (Pemerintahan DaruratRepublik Indonesia) ketikaSoekarno dan M. Hatta ditawan Belanda dan ketika ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Agar pemerintahan tetap eksis dan berjalan, akhirnya dibentuklah PDRI dengan Syafrudin Prawiranegara sebagai penjabat presiden.Syafrudin menjabat Presiden Indonesia Darurat sejak 19 Desember 1948

Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 – meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.

Mr.assaat
Siapa Mr. Assaat ?


Lahir di sebuah kampung bernama Kubang Putih Banuhampu, pada tanggal 18 September 1904. Memasuki sekolah agama “Adabiah” dan MULO Padang, selanjutnya ke STOVIA Jakarta. Karena jiwanya tidak terpanggil menjadi seorang dokter, ditinggalkannya STOVIA dan melanjutkan ke AMS (SMU sekarang). Dari AMS Assaat melajutkan studinya ke Rechts Hoge School (Sekolah Hakim Tinggi) juga di Jakarta.
Ketika menjadi studen RHS inilah, beliau memulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaan, ialah gerakan pemuda dan politik. Masa saat itu Assaat giat dalam organisasi pemuda “Jong Sumatranen Bond”. Karir politiknya makin menanjak lalu berhasil menduduki kursi anggota Pengurus Besar dari “Perhimpunan Pemuda Indonesia”. Ketika Perhimpunan Pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam “Indonesia Muda”, ia terpilih mejadi Bendahara Komisaris Besar ” Indonesia Muda”.
Dalam kedudukannya menjadi studen (mahasiswa), Assaat memasuki pula gerakan politik “Partai Indonesia” disingkat Partindo. Dalam partai ini, Assaat bergabung dengan pemimpin Partindo seperti : Adnan Kapau Gani, Adam Malik, Amir Syarifuddin dan lain-lainnya.
Kegiatannya di bidang politik pergerakan kebangsaan, akhirnya tercium oleh profesornya dan pihak Belanda, sehingga dia tidak diluluskan walaupun setelah beberapa kali mengikuti ujian akhir. Tersinggung atas perlakuan demikian, gelora pemudanya makin bergejolak, dia putuskan meninggalkan Indonesia pergi ke negeri Belanda. Di Nederland dia memperoleh gelar “Meester in de rechten” (Sarjana Hukum).
Sekitar tahun 1946-1949, di Jalan Malioboro Yogyakarta sering terlihat seorang berbadan kurus semampai berpakaian sederhana sesuai dengan irama revolusi.
Terkadang ia berjalan kaki, kalau tidak bersepeda menelusuri Malioboro menuju ke kantor KNIP tempatnya bertugas. Orang ini tidak lain adalah Mr. Assaat, yang selalu menunjukkan sikap sederhana berwajah cerah dibalik kulitnya kehitam-hitaman. Walaupun usianya saat itu baru 40 tahun, terlihat rambutnya mulai memutih. Kepalanya tidak pernah lepas dari peci beludru hitam.
Mungkin generasi sekarang yang berumur 30 sampai 35 tahun, kurang atau sedikit sekali mengenal perjuangan Mr. Assaat sebagai salah seorang patriot demokrat yang tidak kecil andilnya bagi menegakkan serta mempertahankan Republik Indonesia.

Assaat adalah seorang yang setia memikul tanggung jawab, baik selama revolusi berlangsung hingga pada tahap akhir penyelesaian revolusi. Pada masa-masa kritis itu, Assaat tetap memperlihatkan dedikasi yang luar biasa.
Ia tetap berdiri pada posnya di KNIP, tanpa mengenal pamrih dan patah semangat. Sejak ia terpilih menjadi ketua KNIP, jabatan ini tidak pernah terlepas dari tangannya. Sampai kepadanya diserahkan tugas sebagai Acting (Pejabat) Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.

Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Badan Pekerjanya selama revolusi sedang berkobar telah dua kali mengadakah hijrah.
Pertama di Jakarta, dengan tempat bersidang di bekas Gedung Komidi di Pasat baru dan di gedung Palang Merah Indonesia di Kramat. Karena perjuangan bertambah hangat, demi kelanjutan Revolusi Indonesia, sekitar tahun 1945 dipindahkan ke Yogyakarta.
Kemudian pada tahun itu juga KNIP dan Badan Pekerja, pindah ke Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika situasi Purwokerto dianggap “kurang aman” untuk kedua kalinya KNIP hijrah ke Yogyakarta. Pada saat inilah Mr. Assaat sebagai anggota sekretariatnya. Tidak lama berselang dia ditunjuk menjadi ketua KNIP beserta Badan Pekerjanya

Sumber
»»  READMORE...

Kisah Bung Karno yang menjadi Dukun Dadakan

Sepenggal kisah, manakala Bung Karno baru saja tiba di Bengkulu, usai menjalani pembuangan di Pulau Bunga, Ende. Di daerah “basis Islam” dengan alam yang dikelilingi pegunungan Bukit Barisan, Bung Karno awalnya tidak memiliki banyak sahabat. Setiap orang yang berkunjung ke kediamannya, esoknya langsung dipanggil kantor polisi. Dicatat, ditanya apa-apa saja yang dibicarakan, dan tentu saja dengan ancaman untuk tidak mendatangi Sukarno.

http://rosodaras.files.wordpress.com/2011/03/bung-karno-dan-teman-temannya-di-bengkulu-1938.jpg?w=470&h=285

Satu per satu, masyarakat Bengkulu mulai ketakutan untuk berdekat-dekat dengan Sukarno. Namun, magnit Sukarno begitu kuat, sehingga selalu saja ada satu-dua orang yang nekat mengunjunginya, meski mereka tahu akibatnya. Bahkan ada salah seorang guru yang begitu rajin mendatangi Sukarno untuk sekadar ngobrol. Ia tidak pernah jera meski berkali-kali harus berurusan dengan polisi Belanda.

Lambat-laun, satu per satu, masyarakat mulai lebih berani mendekati Bung Karno. Terlebih ketika organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah sudah terang-terangan berani meminta jasa Bung Karno untuk menjadi tenaga pengajar. Pengajar agama! Dan dilarang bicara politik. Bung Karno girang bukan kepalang. Ia tidak harus bicara politik kepada para murid. Ia cukup menceritakan kisah-kisah heroik Nabi Besar Muhammad SAW, sambil menanamkan benih-benih nasionalisme. Benih-benih cinta tanah air.

Waktu terus bergulir, dan Bung Karno pun menjelma menjadi sosok yang didudukkan pada status “orang cerdik-pandai”. Bahkan, sejumlah warga memperlakukannya laksana “dukun”. Ia tidak hanya dimintai nasihat spiritual, tetapi dimintai juga mengobati sejumlah warga yang terserang penyakit. Satu di antaranya, ia kedatangan seorang gadis sambil menangis meraung-raung meminta tolong Bung Karno, dengan keluhan: Sudah tujuh bulan tidak bisa menstruasi!

“Apa yang dapat saya lakukan? Saya bukan dokter,” kelit Bung Karno.

“Bapak menolong semua orang. Bapak adalah juru selamat kami. Saya percaya kepada bapak, dan saya merasa sangat sakit. Tolonglah… tolonglah saya… tolooong….”

Bung Karno tidak bisa mengelak. Bung Karno juga tidak ingin seorang gadis mendatanginya dengan harapan sembuh, lantas harus pulang dengan kecewa. Setelah berkonsentrasi sejenak… Bung Karno membacakan surah pertama Alquran ditambah doa-doa. Esoknya, perempuan itu mens! Kabar itu pun lekas tersiar. Dan Bung Karno “sang dukun” makin terkenal pula.

Apa itu saja? Masih ada lagi. Kisah seorang tukang perah susu yang tengah dililit kesulitan uang. Untuk suatu keperluan, dia sangat membutuhkan uang. Celakanya, dia pun yakin, dengan mendatangi Bung Karno, persoalannya akan selesai. Apa yang terjadi? Memang begitu adanya. Dia datang ke Bung Karno dan menyampaikan keluhannya, serta memohon penyelesaian.

Bung Karno lantas meminta si pemerah susu menunggu. Sedangkan ia masuk bilik, mengambil satu potong baju dan keluar rumah lewat pintu belakang. Ia menggadaikan bajunya, demi mendapatkan uang tiga rupiah enampuluh sen. Jumlah yang dibutuhkan si pemerah susu. Problem pun terselesaikan…

Sumber
»»  READMORE...

Teknologi Kuno Bangsa Indonesia Yang Canggih

Di zaman dahulu kala, para nenek moyang kita sudah menemukan banyak penemuan yang terbilang canggih. Tetapi sayang sekali banyak orang Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Kali ini Indonesiatop.blogspot akan menulis beberapa teknologi kuno nenek moyang Indonesia.


Borobudur: bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur


Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah. Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit. Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal. Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan. Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.

Kapal Jung Jawa: Teknologi kapal raksasa


Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas. Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.

Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. "Mereka mengaku keturunan Jawa," kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.

Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13. Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata "Jung" digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14, mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.

Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis. Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.


Keris: kecanggihan teknologi penempaan logam


Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau. Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya. Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangannya teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).
Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat. Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius. Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.
Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.


Benteng Keraton Buton: Arsitektur bangunan untuk pertahanan



Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur. Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga/kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara. Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri. Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.

Si Gale gale: Teknologi Robot tradisional Nusantara



Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.
Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.
Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia. Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.
Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.


Pengindelan Danau Tasikardi, Banten : Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air



Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke-16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan. Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas. Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm. Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.
Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.


Karinding: Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara



Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama. Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas. Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.
Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.
Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini aadalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.


Rumah Gadang: Arsitektur Rumah Aman Gempa



Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi. Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter. Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan. Rumah gadang yang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur. Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi. Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut

Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Nahdatul Ulama (LPBA NU) Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.


Tempe: Pemanfaatan bioteknologi untuk makanan



Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan. Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China,Jepang,India dll.Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia. Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata "tempe". Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.

Pranata Mangsa: Sistem penanggalan musim bukti kepandaian ilmu astronomi nenek moyang kita


Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.
Menurut Daldjoeni di bukunya "Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa", Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.
Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.

Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini. Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.. Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun. Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas. Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya. Itu bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk menyejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju

Sumber
»»  READMORE...

Seni Melukis Dengan Mikroba

Pada teknik membuat biakan mikroba (jamur dan bakteri), media yang umum digunakan adalah medium agar-agar padat yang ditempatkan pada cawan petri. Bergantung pada spesies mikroba yang hendak dibiakkan, pada medium agar-agar tersebut biasa dicampur dengan gula sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan mikroba, atau sumber makanan lain misalnya kasein.

Untuk menumbuhkan mikroba pada medium agar tersebut, sampel mikroba cukup dioleskan pada permukaan medium agar dalam kondisi aseptic. Koloni bakteri yang tumbuh bisa dilihat menggunakan mata telanjang, berupa lendir yang formasinya berbentuk sesuai dengan arah olesan. Koloni bakteri berupa lendir ini memiliki bentuk, tingkat kekeruhan, dan warna yang khas untuk setiap spesies. Begitu pula dengan jamur. Koloni jamur yang tumbuh menampakkan hifa (tubuh jamur) yang halus seperti kapas dan berwarna-warni.

Nah, di bawah ini adalah foto-foto biakan mikroba yang dibuat oleh para mikrobiolog. Dengan expert mereka membiakkan berbagai spesies mikroba dalam satu medium. Ketika koloni mikroba tumbuh beberapa hari kemudian, yang tampak adalah suatu bentuk gambar-gambar cantik nan unikwlEmoticon smile Seni melukis menggunakan mikroba.

C0053342 Rod of Asclepius%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Cawan petri yang ditumbuhi jamur Scopulariopsis brevicaulis, Candida sake and Cladosporium herbarum. Jamur dibiakkan sedemikian rupa sehinggg membentuk gambar ‘tongkat Asclepius’ (logo kedokteran). Ini merupakan sebuah simbol dari mitologi Yunani kuno, yang diasosiasikan dengan pengobatan dan penyembuhan.
C0053343 Rose%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Jamur Cladosporium herbarum and Rhodotorula sp. (merah). jamur dikultur sedemikian rupa membentuk gambar bunga mawar.
C0053401 Elephants%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Gajah. Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (bagian hitam).
C0053400 Signature%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Tanda tangan. Bakteri Bacillus sp.
C0053406 HMS Beagle%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
HMS Beagle (kapal layar yang digunakan oleh Charles Darwin - tokoh evolusi. Bakteri Escherichia coli (E. coli).
C0053407 Archaeopteryx%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Archaeopteryx (burung purba peralihan dari reptil ke aves). Bakteri Escherichia coli (E. coli).
C0053344 Love%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Cinta. Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (warna merah).
C0053403 Comedy mask%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Topeng komedi (Comedy mask). Jamur Fusarium sp.
C0053408 Bioluminescent microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Bioluminescent. Banyak cawan petri kultur bioluminescent bakteri yang diatur sedemikian rupa menampakkan struktur molekul DNA.
C0053402 Tragedy mask%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Topeng tragedi (Tragedy mask). Bakteri Staphylococcus aureus.
C0053405 Skull%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Tengkorak. Bakteri Escherichia coli.
C0053404 Primates%2C microbial art SPL Seni melukis menggunakan mikroba
Evolusi primata. Bakteri Escherichia coli.

»»  READMORE...

Beginilah Cara Melukis Dalam Air


Pernahkan sobat mendengar ungkapan, ''ibarat melukis di atas air''?, yang artinya sesuatu itu mustahil dilakukan. Cukup dibayangkan saja, memang kelihatannya mustahil.

Eiiiiiiits........., jangan berkecil hati dulu!!
Karena zaman sudah mulai berubah, hal yang tadinya mustahil kini menjadi tidak mustahil, alias bisa dibuktikan.. mana buktinya?

Yuk, sama-sama kita cari buktinya....!!!!
Teknik melukis dalam air sebenarnya sudah ditemukan semenjak 15 abad yang lalu, mereka adalah para seniman arab yang ahli dalam membuat kaligrafi. Nah, baru-baru ini di China, seorang seniman telah mendemokan kembali tentang bagaimana melukis dalam air. Seniman asal China, Zhu Shenghi, dari Xi'an, Provinsi Shaanxi China, kemudian mengembangkan cara unik yaitu melukis di atas air.

Caranya cukup sederhana, yakni dengan menggunakan alat halus dan nafta (sejenis bahan kimia), dia melukis segala macam bentuk yang aduhai di permukaan air, tetapi air tidak sebenarnya kanvas nyata. Setelah dia selesai mendesain lukisan, Zhu menempatkan selembar kertas yang menyerap cat dari permukaan air, sehingga menjadi sebuah lukisan biasa tanpa tersentuh oleh peralatan melukis.

Penasaran? Ini dia penampakan lukisan keren yang berhasil ia lukis beserta prosesnya:












Sumber
»»  READMORE...

7 Metode Pengobatan Paling Unik

1. Pengobatan Afrika Selatan: Bercinta dengan Perawan

Sebuah survey menemukan lebih dari 1/3 masyarakatnya percaya pada pengobatan kuno yang unik ini. Yap.. bercinta dengan perawan, yang dipercayai mampu membersihkan kuman2 dalam tubuh penyebab penyakit AIDS. Mitos ini muncul di Afrika Selatan yang merupakan negara dengan tingkat kekerasan seksual tertinggi

2. Pengobatan Inggris Kuno untuk Malaria: Jaring Laba-laba

Beberapa dekade lalu saat sebuah wabah malaria menjalar secara cepat di berbagai belahan dunia, bermacam pengobatan digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Salah satu obat yang paling unik waktu itu adalah tablet yang dibuat dari gulungan jaring laba2. Bukti dari khasiat tablet ini memang telah memudar beberapa abad lalu namun kini justru telah dikembangkan obat sejenis berbahan laba-laba yang masih hidup.

3. Pengobatan Mesir Kuno untuk Infeksi Mata: Darah Kelelawar

Masyarakat Mesir kuno pernah mengalami masa-masa sulit saat wabah kebutaan menyerang wilayah itu, karena curah matahari yang cukup tinggi serta diperparah dengan adanya badai gurun. Untuk menangani masalah ini, para dokter di zaman Mesir kuno menggunakan darah kelelawar yang diteteskan pada mata pasiennya. Mereka berpikiran bahwa kelelawar memiliki pandangan yang tajam sehingga obat ini mereka gunakan pada para pasiennya.

4. Obat Sakit Perut dari Cina: Empedu Monyet

Empedu monyet merupakan pengobatan yang telah lama digunakan masyarakat Cina. Bukan hanya untuk penyakit mata, obat ini digunakan juga sebagai ramuan anti sakit perut. Sedangkan darah dari monyet-monyet ini digunakan untuk obat kuat. Di Indonesia pun masih ada yang memakai kera sebagai obat. Mereka menggunakan otak kera sebagai obat penyakit impotensi.

5. Obat anti Penuaan: Mandi Bir

Di kota Chodova Plana, Czech Republic, terdapat sebuah “pusat kesehatan bir” yang merupakan pertama dan satu-satunya di dunia. Di sana mereka menawarkan perawatan dengan sarana mandi air hangat yang dicampur dengan air mineral dan juga bir. Terapi ini diyakini mampu mencegah dari penuaan terutama bagi para wanita. Hmm…

6. Obat Radang Tenggorokan: Kotoran Anjing

“Album graecum” merupakan sebutan untuk kotoran anjing ato hyena yang telah memutih karena berada di udara terbuka. Jaman dahulu kotoran anjing ini digunakan untuk pengobatan tradisional dan biasanya dicampur dengan madu. Campuran kotoran anjing plus madu ini mampu membersihkan tenggorokan sehingga diyakini mampu mengobati peradangan pada tenggorokan.

7. Obat Impotensi dari Peru: Jus Kodok

Sering disebut dengan Viagra dari Peru. Sangat cocok untuk mereka para pengidap lemah syahwat. Permintaan pasar untuk produk ‘Extracto de rana’ (Jus Kodok) ini sangat tinggi di kota Lima, Peru. Selain untuk impotensi, jus ini juga mampu mengobati penyakit lainnya seperti, asma, bronkitis, dan penyakit pernafasan lainnya. Namun ada satu bahan campuran yang ternyata meningkatkan khasiat dari jus ini yaitu Maca, yang berupa tumbuhan sebagai obat kuat berasal dari Amerika Selatan
Sumber
»»  READMORE...

Toilet Canggih, Dilengkapi Perangkat Musik

Jepang memang terkenal dengan kemajuannya dalam bidang teknologi. Ada saja yang mereka ciptakan setiap harinya. Saking gilanya dengan teknologi, toilet pun menjadi target ide yang spektakuler yang mereka buat dengan teknologi yang canggih, sehingga membuat penggunanya bakal nyaman dan santai untuk berlama-lama menikmati buang hajatnya.

Ok, tanpa basa-basi lagi, kita saksikan cuplikan teknologi toilet yang telah orang Jepang ciptakan kali ini :

http://2.bp.blogspot.com/_t_QOIHD4LEk/TDtIFj3G_9I/AAAAAAAAAvs/gOpp-rSK8ag/s1600/1rppruip.jpg

Liat dech, mau ngapain aja tinggal tekan aja tombol-tombol yang tersedia, jadi gak perlu pusing-pusing lagi .

http://1.bp.blogspot.com/_t_QOIHD4LEk/TDtIGfM6atI/AAAAAAAAAv8/sGqK2QZX3xU/s1600/qejftgpy.jpg
Nah, ini malah lebih Ekstrim lagi, toilet yang sangat canggih, dilengkapi pula dengan perangkat Musik, jadi bisa sambil joged-joged dech buang hajatnya !

http://1.bp.blogspot.com/_t_QOIHD4LEk/TDtIF644AFI/AAAAAAAAAv0/OK595ZKhxR8/s1600/2hwmwudw.jpg

Perhatikan panel yang paling kanan, coba bayangkan kalau kamu duduk disana sambil mendengarkan musik, bisa-bisa gak kelar-kelar tuch buang hajatnya, bahkan jangan-jangan bisa sampe ketiduran di dalam toilet tersebut

Sumber
»»  READMORE...